Berharap dapat selalu berjalan pada lintasan yang sama... membosankan memang rasanya... jenuh melanda, kebosanan, kebingungan dan deru kebisingan dalam kesunyian, malas rasanya untuk menggerakkan kaki ini, seakan patah tulang dan segera menghancur perlahan.
Rapuh.. lunglai.. mungkin itu sedikit penggambaran dari pandangan dan hasil analisa ringanku.
Tulang ini rasanya linu, menjerit, mengaduh dalam kebingungan hati yang gundah.
Dapat kau bayangkan bagaimana itu bisa terjadi? Proses apa yang sedang aku lalui. Apakah ini termasuk dalam tahap dan proses dalam pencapaian hidup yang saya dapat?
Indah hanya dalam mimpi, tak kubayangkan cermin dapat itu retak perlahan, serpihannya sangat menyayat hati, kulit seakan mengering, seakan butuh ribuan tahun lebih untuk dapat mengobatinya.
Rasanya lelah Tuhan.. bagaimana bisa Tuhan menghadirkan perasaan yang seharusnya tidak boleh tumbuh berkembang dalam hidupku ini.
Apa itu orang bilang Cinta itu Anugerah??? Apa iya??? Benarkah itu Tuhan??
Hmm... sepertinya aku tidak sependapat dengan anggapan itu... cinta itu menyiksaku perlahan Tuhan... letih aku rasa.. sungguh...
Menyiksa batin dan segenap jiwa raga ku... pedih.. mengikis kebahagiaan sendiri itu adalah kegiatan orang orang bodoh. Merasa dingin dalam kehangatan, merasa sepi dalam keramaian, merasa sakit dalam kebahagiaan. Pernah kamu merasa seperti ini??? Berbahagialah untuk mereka yang selalu merasa hangat dalam nyanyian hidupnya.
Tajam arahan hidup mendoktrin pikirku, untuk selalu berusaha berjalan seimbang dalam sebuah pilihan yang sulit, bagai merayap diatas seutas kawat tipis tanpa pertahanan penuh, dengan merentangkan kedua tangan, berjalan perlahan mempertahankan kata sama antara sisi kanan dan kiri, belajar menatap ke depan dengan tegas dan lugas, dan kemudian aku menutup mata dan berlari sekuat tenaga, dan lepas tak memikirkan apa yang akan terjadi setelahnya. Intinya aku ingin berani... berani dalam segala hal.
Berani untuk memupuskan harapan yang ingin kubangun, berani menghapus mimpi yang pernah kulalui, berani mengikis segala pengharapan yang sedang mulai tumbuh.
Dan sekali lagi aku ingin berani menemukan kebahagiaanku kembalii... itu saja!!!